PELATIHAN JURNALISTIK & SOSIALISASI PHBS
Tidak ada kata berhenti dalam belajar!”
Itulah ungkapan yang ingin disematkan kepada seluruh pendamping
fasilitator KOTAKU di Kabupaten Nganjuk. Lewatpelatihan Jurnalistik dan
Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih (PHBS) yang digagas oleh Askot
Madiri, pada hari Rabu (28-3-2018) bertempat di aula balai pertemuan Kelurahan
Payaman Kecamatan Nganjuk pendamping KOTAKU diajak berselancar memperdalam ilmu
jurnalistik wabil
khusus ilmu menulis berita dan pengenalan penyakit tuberculosis
dan The human immunodeficiency virus ((TB
dan HIV)
Acara
pelatihan dimulai pukul 09.30 WIB di dahului dengan menyanyikan lagu Indonesia
Raya, kegiatan ini hadiri sekitar 30-an peserta, terdiri dari faskel KOTAKU se
Kabupaten Nganjuk, FKA-LKM Kecamatan dan Kabupaten Nganjuk serta kepala
Kelurahan Payaman. Turut hadir dalam acara tersebut Setiadi ketua forum Nganjuk
Sehat sekaligus sebagai pembuka acara. Dalam sambutan pembukaanya, Setiadi
mengapresiasi kegiatan pelatihan seperti ini karena sejalan dengan gerakan
Nganjuk Sahat yang digagas ole Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk. “Saya sangat
senang kegiatan semacam ini. Di Nganjuk juga ada gerakan Nganjuk Sehat”.
Paparnya.
Lebih lanjut Setiadi menyampaikan, Gerakan Nganjuk Sehat
bertujuan untuk memberikan informasi dan mengajak kepada masyarakat Nganjuk
bahwa pola hidup bersih dan sehat harus menjadi kesadaran bersama masyarakat
Nganjuk agar tidak rentan terhadap berbagai penyakit. Sementara
itu hadir sebagai nara sumber pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi PHBS
wartawan Jawa Pos-Radar Nganjuk Anwar Basalamah, ST. dan Staf Data
Colection LSM SSR TB HIV Care Aisyiyah Nganjuk, Yanwar Adi Saputra, Amd.
Kep.
Dalam paparanya, Anwar Basalamah membeberkan kunci dasar
membuat tulisan berita adalah 5W dan 1 H yakni What, When, Where,
Who, Why dan How. Ini penting terutama bagi pemula, agar
berita/tulisan yang disampaikan mudah dibaca dan difahami oleh orang.
Dalam dunia Jurnalistik dikenal dua jenis berita yaitu Hard News dan Soft News. Hard Nesw papar
wartaan Jawa Pos Radar Ngajuk bertubuh gempal diibaratkan sebagai berita
“langsung pukul” dimana pembuatan beritanya langsung fokus pada kejadian atau
peristiwa yang sedang berlangsung (hot issue).
Sementara Soft
News lebih diibaratkan sesuatu yang landai, berputar-putar. Artinya
penulisan berita bisa dilakukan dengan banyak kata-kata atau prolog terlebih
dulu sesuai dengan keinginan penulis.
Semantara
sesi kedua Yanwar Adi Saputra, Amd. Kep.,menjelaskan bahwa Program
Penanggulangan Tuberkulosis (TB) berbasis masyarakat merupakan bagian dari
Program Penanggulangan TB guna mendukung pembangunan kesehatan di
Indonesia dan pencapaian target Millineum Development Goals
(MDGs) no 6 yakni penurunan angka penyebaran penyakit menular. Secara
garis besar Yanwar Adi Saputra menjelaskan bahwa masyarakat harus tau dan
faham apa itu TB agar terhindar dari penyakit tersebut, karena bisa beraibat
fatal. “ini penting”; Paparnya. Lebih lanjut Yanwar memaparkan satu persatu apa
itu TB, cara penularan, resiko penularan, pemeriksaan diagnosis TB, pengobatan
TB, pencegahan TB, TB pada anak dan TB resisten obat.
Terakhir Kegiatan Penanggulangan
Tuberkulosis (TB) di Kabupaten Nganjuk mencakup 6 Kecamatan yaitu :
Wilangan, Nganjuk, Baron, Sukomoro, Kertosono, dan Ngronggot, ujar Yanwar
menutup presentasinya []
“
Post a Comment