TUNTASKAN KUMUH

mengapreasiasi
kegiatan tersebut. Lebih lanjut, Kepala Bappeda meminta POKJA PKP untuk
melakukan langkah-langkah dan terobosan untuk melakukan sinergi dan kolaborasi
agar 0% kumuh tuntas sebagaimana cita-cita pembangunan. Bahkan bapak GW meminta
agar POKJA PKP memikirkan juga lokasi dampingan KOTAKU yang tidak termasuk SK kumuh Bupati dan
Bangkim untuk mendapatkan bantuan program, entah dari CSR, DAK dan lain
sebagainya, begitu pesan yang disampaikan Kepala Bappeda dalam sambutan
sekaligus membuka acara FGD POKJA KOTAKU
Sementara Bapak
Muji Subagyo ST Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Bappeda dalam sambutannya agar penuntasan
kumuh itu harus sama-sama bergerak, terutama pihak konsultan program KOTAKU
untuk aktif dan menjemput bola, sehingga cita-cita pengurangan kumuh cepet
tertatasi. Senada dengan itu, Bapak Supardi SE sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
KOTAKU 2018 sangat optimis untuk
menuntaskan luasan kumuh 48.38 ha di lokasi SK. Dimana kegiatan skala
lingkungan bisa dikolaborasikan dan disinergikan dengan dana DAK, APBD, RTLH.
Yang pennting datanya valid yang ada di RPLP.
Memasuki acara inti
yaitu terkait dengan pengurangan kumuh, dipandu langsung oleh Agung Wibowo
sebagai Asisten Kota safeguard dibantu oleh Hanifa Asisten Kota Urban Planer
menyampaikan materi. Peserta FGD dengan cermat mengikuti materi pengurangan
kumuh. Alur dan formula yang disampaikan Agung juga memantik beberapa
pertanyaan, namun Agung dan Hanifa mampu memberikan pemahaman secara utuh
mengenai materi yang disampaikan kepada POKJA
Pada
saat yang sama Elok sebagai askot Kelembagaan dan Koloborasi juga menyampaikan bahwa salah satu cara agar
target pengurangan kumuh bisa cepat dan tuntas adalah dengan cara
berkolaborasi. Kolaborasi berbagai pihak, OPD dan swasta untuk melibatkan diri
agar masalah kumuh tidak hanya menjadi persoalan pemerintah semata, sehingga
Elok menyampaikan pentingnya membentuk
Forum Kolaborasi sebagai wadah dan media belajar multistakholdersagar berbagai persoalan pembangunan termasuk
menuntaskan 100-0-100 berjalan efektif, ujar Elok.
Akan tetapi forum itu sudah telat dan tidak
efektif, biarkan POKJA PKP saja yang menjadi motor dalam pengurangan kumuh kata
Bapak Supardi menimpali
Dalam kesempatan berikutnya Saiun Ngalim, menyampaikan
materi tugas dan fungsi POKJA PKP, salah satu poin penting dari tugas pokja
adalah berperan untuk menjalankan kolaborasi sebagai representasi pemerintahan daerah[]
Post a Comment