Meraih Harapan dengan Optimalisasi KSM P2BM,
Kertosono, Beberapa
waktu ini di Kabupaten Nganjuk sedang ramai tentang beralihnya fungsi fasilitator menjadi Debt Collector yang ikut berjuang bersama LKM dan UPK (unit
Pengelola Keuangan) LKM untuk menurunkan tingkat kemacetan dibeberapa KSM. hal tersebut
mau tidak mau dilakukan agar kemacetan yang terjadi di UPK bisa
berkurang. Keterlibatan fasilitator
dalam menagih KSM macet lantaran keberfungsian UPK dan kelembagaan LKM sebagai
pengelola dan pengendali kegiatan di
mana salah satunya ekonomi bergulir mengalami disfungsi. Diperparah lagi kerjasama LKM dan Pemerintah
Desa/Kelurahan yang kurang maksimal.
Pada sisi lain
yang menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua adalah mengembangkan KSM P2BM
(Pengembangan Penghidupan Berbasis Masyarakat) yang memiliki lima dasar sebagai
acuan untuk kelompok atau dikenal dengan Panca
Sutra yaitu 1. Pertemuan Rutin, 2. Tabungan, 3. Pembukuan/Pencatatan,
4.Pinjaman dan 5. Pengembalian. Tujuan dari terbentuknya KSM P2BM ini adalah
agar masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR) dapat mengetahui dan
mengembangkan potensi yang ada di desanya. Salah alasan mendasar mengenai KSM
panca sutra adalah
Pertama kenapa
harus menerapkan pertemuan rutin? Pertemuan rutin adalah
tempat untuk kita berdiskusi dan saling memberi pencerahan potensi yang ada
dalam pribadi setiap anggota, tidak hanya itu pertemuan rutin juga bisa menjadi
ajang untuk menentukan langkah startegis ke depan, agar pembentukan kelompok
KSM P2BM adalah benar-benar kelompok, bukan kerumunan atau gerombolan
Kedua Kenapa
Harus Ada Tabungan? Tabungan menjadi hal yang mendasar untuk sebuah kelompok Ketiga Kenapa harus ada pembukuaan/Pencatatan?
Setiap perkumpulan yang mengelola uang atau melakukan transaksi harus ada
pencatatan keluar masuknya uang tersebut agar tercapai azas transparansi dan
akuntabel. Keempat kenapa harus ada Pinjaman? Setiap anggota kelompok yang memiliki usaha dan usaha tidak
selalu mendapat keuntungan adakalanya usaha kekurangan modal, maka keuantungan
dari berkelompok bisa mengakses pinjaman kepada kelompok tersebut sehingga usaha
dari setiap anggota tersebut terus dapat berjalan tanpa meminjam kepada pihak
lain yang memiliki bunga cukup besar. Kelima kenapa harus ada pengembalian? Pertanyaan terakhir ini mengacu pada
pertanyaan yang keempat, karena jika setiap anggota melakukan pinjaman dan
tidak ada pengembalian ini akan menghancurkan kelompok itu sendiri
Itulah lima azas
yang harus dikembangkan oleh KSM P2BM (Pengembangan Penghidupan Berbasis
Masyarakat) dengan lima azas tersebut diharapakan setiap desa memiliki kelompok
minimal satu kelompok disetiap desa agar tercapai tujuan Penghidupan yang
berkelanjutan (Livelihood) dan tidak ada kebingungan bersama tentang Potensi
yang dimiliki desa.
Andrie wongso,
salah satu motivator ulung yang dimiliki Indonesia mengatakan, tidak ada
langkah seribu tanpa dimulai langkah satu. Dengan kata lain tidak ada kelompok
besar jika tidak dimulai kelompok kecil. Salah satu kelompok kecil dalam hal ini KSM P2BM sebagai media berhimpunnya orang-orang
yang memiliki etos dan kemauan belajar dalam meningkatkan dirinya melalui
pertemuan itu.
KSM P2BM diharapkan menjadi media berkumpulnya
orang-orang kreatif dan inovatif sehingga kemandirian dan kesejahteraan sebagai
cita-cita luhur bisa tercipta. Tentu kebersamaan, kekompakan, persamaan
visi tak semudah yang kita bayangkan, tetapi bukan hal yang
tidak bisa jika dilandasi dengan semangat belajar dan ikhtiar untuk meraih
perubahan[]
Penulis adalah Fasilitator Sosial Tim 1.10 Kec. Kertosono
Penulis adalah Fasilitator Sosial Tim 1.10 Kec. Kertosono
Post a Comment