Selamat Jalan Sahabatku ( Rohmat Bahtiar) Sahabat Kita Semua
Perpindahan saya dari Kabupaten Ende Pulau Flores
Propinsi Nusa Tenggara Timur ke Kabupaten Nganjuk pada Tahun 2009 menjadi awal saya bertemu dengan
Syaikh Puji. Syaikh Puji begitu teman-teman memanggilnya, padahal nama aslinya Rohmat Bahtiar. Lelaki periang dan tambun selalu bersahaja, dengan senyum ramahnya. Kenapa
dipanggil Syaikh Puji karena wajahnya mirip dengan Syaikh Puji yang menikahi
anak di bawah umur. Lutfiana Ulfa yang masih berusia 12 tahun, waktu itu, tahun
2009 media dihebohkan dengan pemberitaan tentang Syaikh Puji, makanya Rohmat
Bahtiar dipanggil Syaikh Puji. Rohmat Bahtiar atau Syaikh Puji 7 tahun menjadi Senior Fasilitator di
Kabupaten Nganjuk. April 2017 setelah ada assessment
baru pindah di Kabupaten Kediri.
Rohmat Bahtiar telah pergi, lantas bagaimana nasib
anaknya, masa depannya, nasib pendidikanya. Kami dan teman-teman Fasilitator Nganjuk
bersepakat agar dana sosial yang tiap bulan dihimpun untuk diinfaqkan ke putra
putri Syaikh Puji. Dalam rapat Tim Korkot juga dibahas, bagaimana nasib
anaknya, masa depan pendidikannya. Zidni Nasai yang menjadi Askot Mandiri
Kabupaten Kediri atasannya Syaikh Puji diamanahi oleh Tim Koorkot agar
bermusyawarah dengan pihak keluarga. Apakah anaknya diasuh sendiri atau diasuh
oleh salah satu panti Yatim yang ada di Kota Kediri.
Sungguh di luar nalar manusia, kehendak Tuhan yang
kuasa tak bisa dibendungngya. Hari rabu Jam 9 pagi (1/8) Tuhan telah memanggil
untuk menghadap keharibaan-Nya. Seolah denyut nadi ini berhenti berdetak, saat
ada informasi bahwa kabar Syaikh Puji telah
meninggal. Hanifa sebagai Askot UP dan Ellyn Askot MK menghubungiku saat
perjalanan ke Nganjuk bersama rombogan
Tim Koorkot melalui whatssap menanyakan kabar yang sudah beredar digroup
Kediri. Kebetulan di Kabupaten Nganjuk ada pertemuan All Team Fasilitator untuk
melakukan bedah modul pelatihan PKM. Saat dikonfirmasi kepada salah satu Fasilitator Kediri,
ternyata benar, Syaikh Puji atau Rohmat Bahtiar sudah pergi untuk selamanya.
Meninggalkan kita semua, meninggalkan tiga anaknya yang masih belia. Allah
karim, ketiga anaknya yang masih belia harus hidup jauh dari belai kasih sayang
orang tuanya. Ibunya 7 bulan lalu menjadi TKW. Anak yang pertama perempuan
berusia 10 tahun kelas 5 SD, anak nomor 2 laki-laki berusia 8 tahun kelas 2 SD, dan yang ketiga masih TK.
Tak ada yang bisa menunda kematian itu, kecuali
Allah Tuhan sang pencipta, sebagaimana firmannya “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang
waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat
(pula) memajukannya (QS. Al-'A`raf [7] : 34) siapa yang menyangka Syaikh Puji yang periang itu dipaggil
Tuhan untuk selamanya, penyakit biasa dalam bahasa orang awam yang jauh dari
nyawa. Penyakit bisul (udun, jawa)
yang menyebabkan demam tinggi sehingga pada malam sabtu (26/7/18) harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara
Kota Kediri (greges:jawa) bahkan kata teman-teman yang menjeguk almarhum masih
guyon seperti tidak ada tanda-tanda penyakit serius. Hasil diagnose dokter ternyata
ada penyakit lemah jantung, diabetes dan darah tinggi. Allah lebih sayang
kepadamu sahabatku
Sekitar jam 12.00
jenazah disholatkan, teman-teman fasilitator dari team Nganjuk, Kota
Kediri, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jombang ikut menyolatkan sampai prosesi
pemakaman selesai, teman-teman yang mengantar ke pemakaman ada yang lansung
pulang, tetapi hampir semua teman-teman fasilitator sahabat Syaikh Puji masih
kembali kerumah duka. Rumah duka, duka keluarga Syaikh Puji, istri Syaikh Puji,
duka kita semua. Mungkin yang tidak sedih bahkan menangispun tidak adalah
anaknya Syaikh Puji yang masih usia 4
tahun. saat dikasih tahu oleh Bu De-nya (bibi) bahwa ayahnya meninggal, dengan
ceria ia bilang bapaknya masih muda tidak mungkin meninggal. Itulah anak kecil
karena ketidaktahuannya ia seolah tidak punya beban apa-apa.
Di rumah duka, saya dan teman-teman masih
berkerumun duduk dikursi yang disediakan di halaman rumahnya. Bersama
teman-teman fasilitator ngobrol-ngobrol tentang kebiasaan ngopi dengan Syaihk Puji.
Saya bertanya keteman-teman di mana anaknya, anak yang pertama perempuan duduk
dikursi menggunakan jilbab putih seragam sekolah, duduk seorang diri, di depan
rumah Bu De-nya sebelah barat rumahnya. saya tidak tahu apa yang berkecamuk
dalam pikirannya. Sementara kedua adiknya tidak kelihatan. Mungkin di dalam
rumah pikirku. Saat satu-persatu berpamitan pulang dan bersalaman, saya juga
ikut berpamitan ke Bu De-nya dan Pak De-nya termasuk bersalaman ke anak Syaikh Puji,
sabar ya nak kataku sambil membelai kepalanya, hanya anggukan kecil dari
seorang anak yatim, seolah pasrah dengan
Takdir Tuhan yang dipundakkan kepada dirinya dan adik-adiknya yang belia.

Merawat anak yatim adalah tugas mulya, tidak heran
Tuhan menegaskan dalam Firmannya. dalam Surat Al Baqarah ayat
177. Menghadapkan
wajahmu ke arah timur atau barat itu bukanlah suatu kesempurnaan, tapi
sesungguhnya yang sempurna adalah orang yang beriman kepada Allah dan kepada
Nabi-Nya, serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak
yatim, orang miskin, ibnu sabil, orang yang meminta-minta dan membebaskan hamba
sahaya, dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Begitu juga yang disampaikan Rosullullah bersabda diriwayatkan
Bukhari. Aku dan
orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini" ,
kemudian beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan
jari tengah beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, serta agak merenggangkan
keduanya.Pesan
kenabian ini menegaskan bahwa merawat, memikirkan dan memilihara anak yatim
adalah ibadah sosial yang secara dogamtis tak perlu diragukan. Tentu kita semua
tidak mau dinilai orang yang mendustakan agama, di mana salah satunya adalah
menindas anak yatim. Jika pembaca yang
budiman ingin menjadi bagian dari gerakan perduli anak yatim dari saudara kita,
sahabat kita. Semoga amal dan donasi kita menjadi amal sholeh dan menjadi washilah untuk mengantarkan kita ke Surga.Amin. bagi yang ingin menginfaqkan sebagian harta kita,bisa langsung ditransfer ke
rekening saudara Ahmad Farhul Hidayah. Bank Jatim 0062098881.
Penulis adalah sahabat dan teman ngopi Syaikh Puji
Post a Comment