MANIS RUPANYA, SEDAP RASANYA
KERTOSONO identik
dengan pecel dan tumpang. Manakala orang menyebut nama Kertosono, maka yang
terlintas pertamakali adalah nasi pecel dan tumpang. Masyarakat Jawa Timur
pasti sangat mengenal kuliner ini, diseluruh daerah di Jawa Timur memiliki
cita rasa sambal pecel yang berbeda-beda. Di Kecamatan Kertosono, setiap malam
menjadi menu favorit. Masyarakat di sini banyak
sekali pedagang kaki lima/lesehan berjejer menjual nasi pecel dari ujung barat,
timur dan selatan dipenuhi oleh pedagang nasi pecel. Selain harga yang
terjangkau nasi pecel memiliki porsi yang pas untuk makan malam ditambah dengan
sayur-sayuran yang banyak mengandung gizi untuk mencukupi kebutuhan tubuh.
Dari 13 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Kertosono
ada satu desa yang merupakan tempat para legenda pembuat sambal pecel yang
sangat terkenal se-antero Kabupaten Nganjuk yaitu Desa Pandantoyo. Banyak
masyarakat Jawa Timur yang merantau ke luar kota bahkan ke luar negeri, merasa
kangen akan makanan khas yang satu ini, oleh karena itu ada inisiatif dari
warga Desa Pandantoyo untuk berkelompok dan membuat sambel pecel secara bersama
dalam bentuk instans dan keinginan
untuk menjadikan desa Pandantoyo sentral sambel pecel.
Dari inisiatif
masyarakat tersebut sudah dilakukan pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM) P2BM yang diberi nama PANDANTOYO SEDAP yang digawangi oleh
Ibu Titin, Ibu Gendro, ibu Wari, Ibu Lujeng dan Ibu Ningsih. Beberapa kali
sudah kelompok tersebut mengumpulkan dan mempraktekan aneka resep dari para
legenda pembuat sambel pecel agar bisa dikemas dan dapat bertahan lebih lama,
dengan motivasi yang begitu tinggi dari 5 orang tersebut selalu belajar untuk
mendapatkan cita rasa pecel yang bisa pas di lidah konsumen dan semua yang
dilakukan oleh kelompok tersebut dilakukan secara swadaya.
Awal dari
pengemasan sambel pecel sangatlah sederhana walaupun rasa dari sambel pecel
sudah sangat nikmat, dengan kemasan yang sangat sederhana mereka sudah mampu
untuk memasarkan serta sambel pecel tersebut sudah laku minimal untuk
mengembalikan modal yang mereka kumpulkan dari dana swadaya, oleh karena itu
beberapa waktu lalu kelompok PANDANTOYO
SEDAP mengikuti pelatihan pengemasan yang diadakan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Nganjuk, pada pelatihan tersebut yang diwakili oleh Ibu
Wari membuka pengetahuan tentang kemasan-kemasan yang cocok untuk mengemas
sambal pecel yang bisa menarik konsumen dan menaikan harga dari sambel pecel
tersebut, dalam pelatihan tersebut juga kelompok termotivasi untuk bisa menjual
sambal pecel lebih luas lagi dikarenakan ada kesempatan untuk lebih
meningkatkan penjualan sesuai dengan Visi dan Misi Bupati Kabupaten Nganjuk
yang berkeinginan untuk memajukan para pengusaha-pengusaha Kecil dan Menengah.
Setelah
melakukan pelatihan pengemasan, kelompok PANDANTOYO
SEDAP juga mengikuti penyuluhan tentang keamanan pangan dan survey lokasi
produksi yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan Ijin Produksi Rumah Tangga (P-IRT) dalam survey
lokasi produksi tersebut dilakukan penilaian tentang keamanan bahan baku dan
kebersihan tempat produksi, sekali lagi dari hasil survey tersebut KSM P2BM PANDANTOYO SEDAP memuaskan Dinas
Kesehatan
Dari lima orang
tersebut bisa kita lihat bahwa perubahan tidak bisa dilakukan tanpa ada
pengorbanan dan kerja keras, yang bisa dilakukan oleh Tim Fasilitator hanya
memotivasi agar kelompok tersebut bisa berkembang dengan PANCA SUTRA. Yang diharapkan dari KSM PANDANTOYO SEDAP adalah perhatian dari Pemerintah baik pemerintah desa,
kecamatan maupun kabupaten untuk selalu mendukung kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat, semoga dengan KSM PANDANTOYO
SEDAP menjadi media dan gerakan perubahan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat[]
Penulis adalah Fasilitator Sosial Tim 1. 10 Kec Kertosono
Post a Comment